Wednesday, 6 May 2015

[Muse] One Last Time

#np One Last Time by Jin Akanishi

"Then tell me who the hell is Natalie??" Zoey meneriakiku persis di depanku.

"She's nobody. Mengapa kau menyebut-nyebut namanya??" nadaku mulai meninggi. Awalnya aku tidak mau bertengkar.

"Kau tidak suka? Kalau begitu mengapa kau masih berhubungan dengannya??" dia masih berteriak.

"Zoey, please, we can talk calmly, right?"

"I'm holding my anger, you know, until you confess to me," jadi teriakannya tadi masih belum luapan amarahnya?

"Apa yang harus aku bicarakan kalau aku memang tidak ada hubungan apapun dengannya? We're just talking. Mengapa kau bersikeras menuduhku selingkuh? Kau takut kalau aku selingkuh karena selama ini kau yang selingkuh, bukan??"

Zoey membelalakkan matanya.

"Siapa Nikolas?" Tanyaku.

"Astaga, Jake," dia memanggilku. "Nikolas adalah mantanku dan hubungan kami sudah benar-benar berakhir sejak lama,"

"Kami, katamu??" emosiku juga meningkat setelah terpancing olehnya.

"Jangan mengalihkan topik, kau masih belum mengakui hubunganmu dengan Natalie!!"

Aku tidak bisa menahannya lagi.

"You don't believe me?" Tanyaku.

"How can I?"

Aku sudah sangat lelah karena hubungan ini hanya berisi perkelahian dan caci maki. Walaupun sebenarnya aku tahu bahwa kami berdua saling mencintai satu sama lain, tetapi perasaan itulah yang membuat aku dan Zoey terlalu buta untuk menyadarinya.

Aku berjalan menuju kamar.

I'm packing my bags cuz' the journey is over...

  • Ya, kalau akhirnya seperti ini, aku sudah tidak peduli. Bukan karena aku memang memiliki wanita lain, tetapi tinggal dengan wanita yang sama sekali tidak mempercayaiku membuatku gila.

  • And we were never good enough for each other...

  • "Ya dia adalah selingkuhanku, we even slept together! Kau sudah puas? Ini yang kau inginkan bukan? Kau menginginkanku untuk pergi dari sini, bukan??" aku menyeret tasku sambil membanting pintu kamar.

  • You put me through hell every time that I tried...

  • Aku sudah tidak tahu apa lagi yang harus kulakukan, Zoey. Meskipun aku dan Natalie hanya bohongan semata, kau membuatku begitu berharap bahwa semua itu nyata. Kau memaksaku walaupun kau tahu aku hanya mampu melihatmu di kehidupanku.

  • Mengapa mencintaimu sesusah ini? Mengapa kita tidak pernah bisa hidup dengan damai dan saling percaya satu sama lain?

  • Tonight I'm gonna make you pay one last time...

  • Aku bisa melihat matamu sekali lagi. Kau menginginkan ini. Amarah yang kau kumpulkan akhirnya bisa terluapkan begitu hebat. Kau selalu percaya pada satu hal yang membuatku tidak pernah bisa mengerti dirimu.

  • You always thought that break-up sex was the best thing in our relationship, huh?

  • You ain't gotta be shy I want the neighbors to hear it...

  • Aku selalu tahu ada hal yang aneh darimu. Tidak pernah ada wanita secantik dirimu hidup tanpa kecacatan. Kau sudah gila, Natalie, secara mental.

  • The way we used to do it in the beginning...

  • Kau mampu berbicara melalui matamu bahwa kau ingin aku menyeretmu ke dalam kamar, meluapkan semua amarah dan emosiku ke dalam gerakan. Kau selalu memintaku untuk mematikan lampu, tidak ingin menyesali apapun selagi matamu tertutup.

  • So take your time...

  • Ya, lakukan semaumu. Puaskan seluruh nafsumu karena aku tidak akan mengulangi hal ini. Sudah cukup hal bodohmu ini. Memainkan perasaanku, mendorongku ke ujung lembah tak berdasar, tetapi menarikku kembali pada akhirnya.

  • I'm waiting at the door...

  • Aku sudah tidak peduli lagi. Perkelahian ini selalu berujung pada hal yang sama. Mengapa harus melewati masa-masa genting hanya demi membangkitkan monster dalam dirimu?

  • And imma do it do it do it do it 'til you want more...

  • "Natalie was doing better than you," kau selalu memaksaku berkata hal itu agar kau bertindak lebih ganas lagi.

"She always make me to do more," aku terus mengulangi ucapan yang sama.

Kau sudah gila, Zoey. Tetapi entah mengapa aku tidak pernah bisa menyembuhkanku. Aku selalu menuruti kemauanmu hingga kegilaanmu sudah semakin akut.

"This is the last for us," ucapku.

Zoey, kau pikir aku tidak serius?

"I meant it. You will never see me after this," aku mengatur napasku. She's good actually. She is wilder than usual.

"I can't stay in this relationship anymore,"

Setelah selesai, Zoey tidak akan sanggup bangkit karena tenaganya sudah terkuras habis. Di sisi lain, aku mulai bergerak dan mengambil koperku.

"Goodbye forever, Zoey,"

Aku bisa melihat dan mendengar Zoey menangis. Dia tidak akan mungkin bisa melupakan kenangan tadi selamanya. Dan aku tidak akan pernah kembali kepadanya lagi.

Setelah kau membuatku mencicipi surga, kau selalu menarikku jatuh ke dalam neraka.

Tetapi kali ini, aku yang akan menarikmu agar kau mampu merasakannya.

Tonight I'm gonna make you pay one last time...