Tuesday 10 June 2014

[One Shot] The Unspoken Word

Aku melihatmu menangis di hadapanku. Tetapi langkah ini ragu untuk menggapaimu.

Suaramu yang sendu dan raunganmu... Tanganmu yang terlalu sibuk menyeka air mata yang terus mengalir, dan bahumu yang bergetar...

Katakan kepadaku, apakah yang terjadi kepadamu ?


Kau melihatku dengan kedua mata itu, yang menyiratkan duka mendalam. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan saat ini.

Tetapi, saat kau mulai berbicara, aku bisa melihat sebuah senyuman yang nampak di wajahmu. Terukir begitu indah seakan aku bisa merasakan hal yang sama.

Kau mengucapkan hal yang terlalu aneh untuk kudengar dan kau katakan.

Pada akhirnya kau mengucapkan betapa bersyukurnya dirimu karena memilikiku yang selalu bersedia menemanimu. Kau mengungkapkan rasa terima kasihmu karena aku telah menerima segala keluh kesahmu. Dan kau berkata bahwa aku tidak boleh meninggalkanmu.

Aku tidak bisa mengucapkan sepatah katapun. Tetapi disaat kau memelukku, aku benar-benar bahagia. Tubuhmu yang hangat memberiku suatu kekuatan.