Friday 11 October 2019

[One Shot] The Magnetic Force of Misery

Kami berdua tersenyum. Menyadari betapa kacaunya kehidupan yang kami miliki.

Di persimpangan ini, kami bertatapan satu sama lain, mencoba berdialog bisu. Sampai salah satu dari kami, aku, tertawa karena menyadari bahwa tidak perlu satupun kata untuk mengerti apa yang terjadi.

"Do you know what I like about reincarnation theory?" ujarnya.

Aku melihat bagaimana tubuhnya melayang bagai tidak ada satupun masalah yang mengganggunya.

"It gives us hope for a better chance to live in this beautiful yet horrible world,"

...
 
..
 
.

Hanya sebuah momen hening bagiku mencoba mengartikan segala kekacauan ini. Apa yang terjadi? Apa yang membuat kami bisa berakhir seperti ini?

"No, I am not giving you a goodbye, because I believe that we will meet in next chance,"

"You will not be resurrected. A suicide man is not approved," jawabku, mencoba tenang.

Dia hanya tersenyum. "I am not ending my own life," matanya terpejam sebentar. "I am letting myself to live,"

Dan kini langkahnya menghilang. Tidak ada lagi tatapan pelik yang menggangguku, sampai bisa membuat aku selalu lupa akan masalahku sendiri. Namun yang ada hanyalah beribu pertanyaan mengenai kematiannya. Apa maksudnya kali ini?

Si bodoh ini. Aku harap dia benar-benar tidak pernah kembali ke dunia ini!

Dan walaupun reinkarnasi itu ada, kuharap aku tidak akan pernah bertemu dengan sosok sepertinya lagi!

*****