Friday 24 October 2014

Let's Talk About : Black Bird

Hi. It's me again.
Sebenernya gue cuma mau sedikit "curhat" disini. Recently, i just read a great manga. Judulnya "Black Bird" oleh Kanoko Sakurakoji. Well, ini bukan bagian dari rekomendasi, karena sejujurnya gue juga belum selesai baca sampe akhir dan bahkan gue gatau apakah komik ini sudah tamat apa belum. I just picked it by random. Benar-benar secara random. Gue ga akan secara langsung merekomendasikan kali ini, but i insist you to take a look at this manga.



The main reason for me to post this is because i cried reading it.
Ya, gue nangis di tengah cerita. Bodoh banget kalau dipikir-pikir lama, tapi airmata gue menetes begitu saja tanpa izin sama sekali. Parahnya, gue nangis di meja kantor saat ini. Tepat disaat gue masih magang dan banyak sekali orang lalu lalang lewat meja gue.

Tapi mau bagaimana lagi, i got swayed by the plot. Dan semuanya jelas-jelas mengarah ke satu point paling penting, it reminded me of my own stories. Sebenarnya gak terlalu mirip sih, cuma... Ada beberapa dialog yang paling membuat gue terlalu "nyess" sama diri gue sendiri. Fool me. 


Friday 17 October 2014

[Collection] Message in a Bottle and Us


Aku memperhatikan hamparan ombak di pantai, dan teringat denganmu. Kau mirip seperti ombak ini, datang kepadaku tanpa kusadari, namun tiba-tiba pergi entah kemana. Bahkan aku teringat denganmu hingga bertahun-tahun lamanya.

Botol ini, yang berisikan seluruh curahan perasaanku terhadapmu, akan segera kuberikan kepada lautan. Kuharap seluruh perasaan yang sia-sia ini dapat menghilang bersama dengan pesan botol ini. Kuharap seseorang membukanya dan mengerti perasaanku, siapapun atau mungkin dirimu, aku sudah tidak peduli.

Aku melempar botol ini dengan sekuat tenaga, dan membiarkan ombak mengantarkan pesanku ini.

Kau sudah tiada, Chris. Aku tidak akan bisa melihatmu lagi, tetapi mengapa perasaanku tidak mau hilang bersamaan dengan kepergianmu ?

"Hey, Laura, did you know that i love this beach so much ?"

Suara Chris terngiang di pikiranku. No, Chris. I didn't know you much.

"I loved this place, and wished to spend my life here, till the day i will take my last breath,"

................Don't tell me that, please.

"Well, Laura, will you spend the rest of your life here with me ?"

Aku bahkan tidak tahu apa jawabanku saat itu. Aku hanya bisa mengingatnya di pikiranku, senyumannya, caranya meluapkan kecintaannya dengan pantai ini, yang bahkan membuatku begitu iri. Kau berkata hanya ada 2 hal yang membuatmu jatuh cinta saat ini dan seterusnya.

"Of course. I love this beach, and you, and my life is complete now,"

Aku selalu tidak mengerti sebesar apa cintanya terhadap tempat ini. Di detik terakhir sebelum menghembuskan napasnya, dia tersenyum kepadaku.

"You remember, right ? Throw my ashes there,"

Aku sudah melakukannya. Abumu sudah membaur dengan lautan. Kau tentu saja akan menjadi salah satu ombak yang tadi menerjangku, kan ?