(Intro) Muse is called for the source inspiration of a creative work. So this post is created through a music.
#np Wild Flower - Park Hyo Shin
Aku masih berdiri di sini. Terhempas angin sambil menyentuh rasa sakit di dadaku ini.
Aku tidak tahu akan sesakit ini.
Sembari melihat ilusi dirinya di kejauhan sana, aku tidak sanggup menahan sakitnya dan berteriak.
"Elena!!!" Panggilku. Hanya nama itu yang terngiang di benakku.
Kumohon...
### 3 Days Ago...
Elena, satu-satunya gadis yang kucintai di dunia ini menyandarkan kepalanya di pundakku. Dia memeluk tubuhku dan tidak mau melepaskannya.
"Aku harus melepasmu secepat mungkin. Tetapi mengapa aku tidak bisa melakukannya? Aku semakin ingin di sampingmu setiap saat,"
Tck, gadis ini berbohong. Aku tahu dia memiliki hubungan dengan pria lain di luar pengetahuanku.
Aku mengelus rambutnya yang tergerai bebas.
Gadis ini adalah pembohong yang luar biasa. Dia mengatakan bahwa dia akan pindah ke luar negeri selamanya dan berkata kami seharusnya menghentikan hubungan ini.
Semakin aku mengelusnya, dia makin mendekatkan dirinya denganku.
Baru kali ini aku begitu membenci sekaligus mencintai seseorang seperti ini.
Elena, kalau kau sudah muak denganku, mengapa kau harus berbohong seperti ini?
### 1 Week Ago...
Aku mendapati Jason dan Elena kencan malam itu. Bukan kali pertama aku menerima berita bahwa mereka menghabiskan waktu bersama secara diam-diam. Aku sering mendengar kabar dari teman-temanku yang lain. Tetapi ini adalah pertama kalinya aku memergoki mereka berdua.
Tetapi kakiku hanya bisa diam. Sebesar apapun amarahku, Elena tetaplah gadis yang kucintai.
Menghampirinya saat ini bukanlah hal yang tepat. Aku tidak ingin kehilangannya di hidupku.
Akhirnya,
Aku tetap menjalani hubungan palsu ini. Elena tidak berubah sama sekali, namun aku mulai mengerti bahwa kami berdua hanya saling memerankan pasangan kekasih semata. Semua ini palsu. Hubungan ini, senyumannya, kebahagiaannya.
Tetapi apa yang bisa kulakukan demi terus memilikinya?
### That Day...
"Selamat tinggal, Matthew," ucapnya.
Disaat aku menjelaskan semuanya. Apa yang kuketahui tanpa berusaha menuduhnya. Dia terkejut, dan berkata,
"We are not a match made in heaven,"
Aku berteriak. Akhirnya. Aku menanyakan alasan yang sebenarnya dari perpisahan ini.
"We are not a match made in heaven," lagi, ucapnya.
Tentu saja. Kami saling meneriaki satu sama lain, menumpahkan emosi yang terus terpendam.
"Kalau kau memang harus tinggal ke luar negeri, aku akan pindah bersamamu. Kalau kau memang mencintai Jason... Apa yang harus kulakukan, Elena?"
"Ya aku mencintainya! Apakah kau puas? Jangan lagi menanyakan alasanku memutuskanmu!"
"Kemana perginya kebahagiaan kita selama ini? Apakah kau melupakan semua kenangan itu?
Apakah selama ini kau pernah mencintaiku? Apakah kau masih mencintaiku?"
"Kau harus tahu satu hal. Seorang wanita yang mencintai prianya tidak akan pernah melepaskan pria itu sendirian,"
Selama setahun hubungan kami terjalin, bagaimana aku bisa melepasnya begitu saja?
Elena berjalan meninggalkanku sendirian tanpa ragu. Sedangkan aku hanya terdiam sambil meneriakkan namanya.
차가운 바람에 숨어 있다
Bersembunyi di hembusan angin yang dingin...
한줄기 햇살에 몸 녹이다
Mencair dibalik pancaran sinar matahari...
그렇게 너는 또 한번 내게 온다
Sebagaimana kau datang kepadaku sekali lagi....
### 1 Week Later...
"Kau tidak keluar rumah berhari-hari. Sebenarnya apa yang terjadi kepadamu?"
Aku meringkuk di sofa sementara Paul menyempatkan diri untuk merawatku.
"Kau bahkan tidak terlihat seperti manusia lagi, Matt,"
Ya aku tahu...
Mataku membengkak, menyisakan kantung mata hitam yang begitu besar. Airmataku sudah tidak bisa lagi keluar setelah terkuras berhari-hari. Mataku kini menjadi kering dan memerah. Aku lupa kapan terakhir aku tertidur karena tidak memiliki tenaga lagi untuk menahan sakit hati ini.
"Lihat ini. Kau kelihatan seperti tengkorak hidup. Bagaimana bisa kau berubah drastis hanya karena seorang wanita?"
Aku meliriknya.
Wanita? Hanya karena wanita, katamu?
"Err... Mungkin tidak sekedar hanya wanita," Paul membenarkan ucapannya.
Aku berbaring di sofa sambil menutup mataku.
Elena... Perasaan apa ini?
Paul mengajakku pergi ke restoran untuk makan sambil menyegarkan pikiranku, menurutnya.
Aku berjalan kaki ke sebuah restoran jepang yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan apartemenku.
Tiba-tiba aku berhenti. Di momen ketika aku mengingat apa yang terjadi kepadaku, aku melihat Paul sedang membopongku.
Ah...
Aku dengan sengaja mengajak berkelahi sebuah geng motor yang sedang berkumpul di pinggir jalan. Keinginan untuk berkelahi begitu saja datang kepadaku. Aku ingin tahu apakah rasa sakit secara fisik akan mengalahkan sakit hati ini dan mungkin akan membuatku lupa merasakannya.
Bodoh...
Semakin aku merasa sakit, semakin aku merindukan Elena di sampingku.
"Kau begitu ingin membunuh dirimu dengan berkelahi dengan 7 pria kekar besar seperti tadi, ha?"
Aku menyentuh perutku yang rasanya begitu sakit tidak tertahan. Namun tetap saja sakit di hati ini lebih perih dari yang kubayangkan. Apakah aku harus terus menyakiti diriku untuk menggantikan kesakitan ini?
어리고 작았던 나의 맘에
Dalam hati yang kecil dan muda ini...
눈부시게 빛나던 추억 속에
Kenangan yang menyilaukan bersinar...
그렇게 너를 또 한번 불러본다
Aku memanggil namamu sekali lagi...
### 2 Weeks Later...
Paul, James, Thomas, dan William mendatangiku bersamaan.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Paul.
"Aku tidak tahu pria ini begitu mencintai wanita itu dengan sepenuh hatinya. Apakah dia akan terus
mencari masalah hingga mati babak belur?" Seru William.
Aku memegangi lenganku yang hampir mati rasa.
Apa ini, Elena? Sehancur apapun tubuhku dipukuli oleh orang lain, kau lebih mampu menyakitiku dengan kepergianmu.
James tiba-tiba menamparku. Tepat di wajahku, dia menghajarku. Aku terkejut dan langsung melihatnya.
Dia meluapkan amarahnya. Aku melihatnya sebagai pelampiasan segala perasaan yang disembunyikannya.
Sekitar 3 bulan yang lalu James ditinggal oleh kekasihnya, tunangannya, 1 bulan sebelum pernikahannya dilangsungkan. Katakan, apakah takdirku ataukah takdirnya yang lebih menyakitkan, tanyanya. Dia menunjukkan perasaannya yang masih meluap untuk Rachel, kekasihnya.
"Kau tidak harus menghapus perasaanmu. Kau hanya harus berdiri dan tetap bertahan hidup," James mengangkat kerah bajuku dengan tatapannya yang begitu serius.
Dan aku berakhir dengan menangis di hadapan seluruh temanku. Aku berlutut sambil berteriak.
"Berapa lama hingga aku bisa benar-benar melupakan Elena ? Bagaimana kau bisa tetap hidup dan bertindak sangat normal?" tanyaku.
James menunduk dan menatapku. " Kau tahu aku tidak pernah melupakan Rachel. Kau juga tahu aku masih terus menangisi kepergiannya setiap malam. Tetapi apakah aku terus larut ke dalam kesedihan itu ? Kau begitu lemah, Matt,"
"Masih banyak wanita di luar sana yang bisa mengobati hatimu, Matt," Paul menepuk pundakku.
Ya... Mungkin memang banyak jumlahnya... Tetapi apakah ada yang mampu membuatku jatuh cinta sedalam ini seperti Elena ?
Rupanya aku memang pria yang begitu lemah. Aku mungkin bisa menahan sakit di fisikku, tetapi sekali aku menghadapi sakit di hatiku, aku sama sekali tidak mampu melawannya.
### 3 Years Later...
"Tuan Matthew, uangnya sudah diterima di akun anda. Kami menelepon untuk mengkonfirmasi bahwa transaksi berhasil 3 menit yang lalu,"
Aku hanya mengangguk-angguk sambil menahan senyum. Telepon tadi merupakan salah satu berita baik hari ini. Aku sudah berhasil menjual lisensi game yang kubuat sendiri untuk sebuah perusahaan game terbesar di dunia dengan harga 3 miliar dollar.
"Telepon yang lain. Malam ini kita akan makan-makan sampai perut kita meledak, bagaimana ?" aku buru-buru menelepon Paul.
Paul, James, Thomas, William, dan aku kini bersama-sama menjadi game developer dan berhasil membuat gempar dunia dengan berbagai game yang selalu laris di pasaran. Lisensi game yang baru saja kujual merupakan sebuah RPG Game bertema Dating. Dengan grafik yang luar biasa dan plot yang menarik, ditambah lagi inovasi yang kami tawarkan, yaitu sensasi berkencan dengan karakter maya yang bisa dikustomisasi seluruh preference sesuai yang pemain inginkan. Sejak dulu kami tahu bahwa menjadi game developer merupakan karir yang menjanjikan.
"The Grill ? Baiklah, kita ketemu disana, bagaimana ?" aku menutup telepon dari Paul.
Aku buru-buru mencari taxi di depan condotel yang kudiami. Namun, beberapa saat ketika aku berdiri di pinggir jalan untuk mencari taxi, seseorang yang begitu familiar di ingatanku berjalan mengarah kepadaku.
Elena. Dia sedang mendorong sebuah stroller dan seorang pria yang kuyakini bernama Jason berjalan mendampinginya. Dia melihatku. Dari atas hingga ke bawah. Tiba-tiba dia tersenyum.
"Halo, Matthew," dia menyapaku.
Beruntung sekali aku sedang berpakaian sangat rapi dengan tuxedo abu-abu dan sebuah topi fedora. Aku menyukai penampilan ala mafia, apalagi aksesoris topi fedora ini. Tentu saja aku harus berpakaian rapi dan menawan. Mulai hari ini aku menjadi kaya. Sangat kaya karena 3 miliar dollar tadi hanya salah satu game dari berbagai game yang kujual. Transaksi lainnya masih menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke dalam rekeningku.
" Hai, Elena," aku mencoba untuk tenang.
Walaupun 3 tahun sudah berlalu, tetapi aku masih tidak bisa melupakan Elena. Selama 3 tahun itu aku terlalu fokus mengembangkan kemampuanku dalam membuat game yang laris di pasaran. Aku bahkan lupa kalau aku masih perlu mencari pendamping hidup.
" Kalian sudah menikah sekarang ?" tanyaku sambil melirik Elena dan Jason, dan bayi di stroller.
Elena dan Jason sama-sama mengangguk dan aku melihat Jason merangkul Elena seakan bahagia sekali kehidupan mereka.
"Kau kelihatan... Sukses sekali," ucap Elena.
Sukses katamu ? Kau tidak tahu berita atau pura-pura ?
"Ya, aku sekarang menjadi game developer dan game yang kami buat benar-benar laku keras. Kalian tahu Legend of Greek Game ?"
"Kau yang membuat game itu ? Oh, aku pengagum karyamu. Aku suka seluruh game dari 5 Senses !"
Jason baru saja menyebutkan nama perusahaanku bersama keempat sahabatku ini.
"Bagaimana denganmu ?" tanyaku kepada Jason.
"Aku mendirikan sebuah perusahaan konsultan pengacara," jawabnya. Itu bukan pencapaian yang buruk juga.
"Aku harus pergi, ada pertemuan yang harus kudatangi sekarang juga," aku meninggalkan mereka dengan cepat.
Seketika aku merasa mual. Seluruh uang yang kumiliki sekarang inipun tidak dapat menghasilkan kebahagiaan yang Elena dan Jason pancarkan tadi. Pada akhirnya aku masih sendiri dan terlelap di sebuah kekosongan.
Apakah tidak apa-apa aku menjalani hidup sendirian seperti sekarang ini ?
Elena. Kurasa aku masih tidak bisa mencari pengganti posisimu di hatiku.
Meski bertahun-tahun lamanya, meski aku mencoba mengalihkan seluruh konsentrasiku kepada hal lain, rupanya aku masih takluk di hadapanmu.
좋았던 기억만 그리운 마음만
Hanya ada kenangan manis, hanya ada hati yang rindu,
니가 떠나간 그 길 위에
Dimana kau meninggalkanku,
이렇게 나만 서있다
Aku berdiri sendiri,
잊혀질 만큼만 괜찮을 만큼만
Hanya sampai aku bisa melupakanmu, sampai aku baik-baik saja,
눈물 머금고 기다린 떨림 끝에
Aku akan menelan airmataku sendiri dan di akhir penantianku,
그때 다시 나는
Sekali lagi, aku akan...
Biarkan aku menghidupkanmu di bayanganku.
Biarkan aku masih mencintaimu seperti ini.
Biarkan waktu yang mencoba menghapus perasaan ini.
Dan hingga waktunya tiba, aku akan berdiri sekali dan bahagia tanpamu.
-THE END-
P.S:
It may not be as i expected, but i quite satisfy with the result. I don't know if i successfully recall the feeling of the music, but at least here is the perspective of mine about broken-heart feeling.
I also didn't translate the lyric well, i know. I am just trying to adapt the lyric with the story^^
Thank you for reading my randomness...
Much much love.